Membiarkan Anak Bermain Sendiri

Apa yang harus Anda lakukan jika anak bermain sendiri di rumah?

Sementara anak main sendiri, Anda tentu bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat atau mengerjakan hal lainnya.

Meski begitu, bukan berarti Anda bisa lepas tangan begitu saja. Sesekali tetap perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian.

Anda juga bisa mengawasinya dari jarak yang cukup jauh tetapi memungkinkan Anda untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendirian, Anda juga harus lebih dulu menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya.

Sebagai contoh, anak tidak boleh melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beri tahu kepadanya jika ia mengalami kesulitan, ia harus segera memanggil Anda. Lalu, beri pengertian juga kepada anak untuk membereskan mainannya sendiri.

Jika anak berhasil main sendirian tanpa menimbulkan masalah, misal bisa menyelesaikan permainan sekaligus merapikan kembali mainannya, berilah anak pujian.

Memuji kesuksesan dapat membuat anak merasa puas dengan usahanya sendiri, sehingga termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.

“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.

Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:

Belajar untuk memecahkan masalah

Saat ditinggal bermain sendirian, anak akan cenderung berusaha untuk memecahkan masalah, misal saat anak bermain puzzle.

Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan melakukan tindakan agar puzzle tersebut tersusun lengkap.

Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah dapat membantunya untuk mengendalikan diri dan emosi.

Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu, atau tidak ceroboh.

Orangtua memang perlu mengawasi setiap gerak-gerik anak saat ia beraktivitas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meski begitu, bukan berarti Anda harus berada di samping anak terus-menerus ketika ia bermain. Banyak pakar kesehatan yang menyarankan orangtua untuk membiasakan anak mereka main sendiri.

Hal ini, faktanya, dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Apa saja manfaat anak main sendiri? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Lebih merasa aman saat bermain sendiri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Setiap orangtua pasti paham betul bahwa anak-anak biasanya akan selalu terlibat dalam pertengkaran kecil saat bermain dengan teman sebayanya. Sebetulnya hal tersebut bukan menjadi masalah selama orangtua bisa sigap dalam membantu anak agar bisa segera berbaikan dan tidak lagi bertengkar, sehingga bisa main kembali dengan riang.

Sayangnya ada beberapa anak yang pada dasarnya memang sudah merasa lebih aman dan nyaman apabila bermain sendiri, sebab anak memiliki ruang untuk merenung dan memahami perasaannya sendiri. Selain itu, pemrosesan emosi yang dimiliki anak juga cenderung berbeda-beda, sehingga membuat anak lebih memilih untuk bermain sendiri saja dibandingkan bergabung dengan teman sebayanya.

Memberikan Ketenangan

Anak secara alami akan berinteraksi dengan anak seusianya jika dibiarkan bermain di luar rumah. Sementara, membiarkan anak bermain sendiri di rumah akan memberikan waktu pada anak untuk mengenal dirinya lebih baik serta memberikan ketenangan bagi anak dengan mainannya.

Kreativitas dan imajinasinya tinggi

Anak-anak yang secara aktif bermain setiap hari memang biasanya memiliki daya imajinasi yang tinggi. Pada usia anak memang biasanya imajinasi tersebut akan terus terlatih seiring berjalannya waktu, sehingga anak pun dapat menggunakan imajinasinya secara bebas dan mengeksplor banyak hal yang ada di sekitar.

Sama halnya apabila anak tampak lebih senang bermain sendiri karena biasanya kreativitas dan daya imajinasi yang dimilikinya juga akan lebih bebas. Anak jadi tidak mudah terdistraksi saat bermain sendiri, sehingga hal ini membawa dampak yang sangat bagus dalam merangsang perkembangan kognitif dan emosional yang dimilikinya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tablet Termurah untuk Belajar dan Bermain Anak

Membangun Imajinasi

Anak-anak memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Hanya saja imajinasi tersebut belum terasah atau terealisasikan dengan baik. Membiarkan anak bermain sendiri memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata. Tentu ini akan membantu ibu untuk meningkatkan kreativitas anak.

Contohnya saja saat sang anak bermain boneka. Ia mungkin akan berperan sebagai teman, ibu, atau orang terdekat dari si boneka. Bahkan, anak-anak sering memerankan profesi orangtua, seperti polisi, dokter, atau guru. Lambat laun, hal-hal sederhana seperti ini akan membantu dirinya untuk mengenali diri sendiri, bakat, hingga kesukaan dan mimpi-mimpinya yang mungkin bertahan hingga dewasa nanti.

Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh

Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!

Anak-anak berada pada usia yang sangat gemar bermain dengan berbagai objek atau pun bersama orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang membuat anak jadi memiliki daya imajinasi yang tinggi, serta memiliki kepribadian yang cenderung aktif dalam berativitas sehari-hari.

Mungkin tidak semua anak cocok untuk bermain dengan orang-orang yang ada di sekitar, sebab merasa risih atau pun tidak nyaman dan lebih memilih untuk bermain sendiri saja. Sebetulnya anak senang bermain sendiri bisa diakibatkan karena beberapa alasan berikut ini, sehingga orangtua mungkin perlu mengetahuinya.

Sering tidak cocok dengan teman sebaya

Interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap orang memang pada dasarnya sudah dimulai sejak kecil, bahkan pada saat masih anak-anak sekali pun. Hal inilah yang tentu saja akan menentukan cara anak dalam berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan termasuk dengan teman sebayanya sendiri.

Jika orangtua melihat bahwa anak-anaknya lebih senang bermain sendiri, maka bisa jadi memang anaknya tidak cocok dengan teman-teman sebayanya. Mungkin orangtua perlu mengevaluasi karakter anak atau pun teman-teman anak agar bisa mengetahui penyebab dari kebiasaan bermain sendirian yang dilakukan anak.

Memahami alasan-alasan di atas akan membantu orangtua dalam menghargai pilihan anak senang bermain sendiri. Meski begitu, orangtua juga bisa mulai memperkenalkan anak dengan dunia sosial sedikit demi sedikit agar tak benar-benar mengisolasi dirinya. Jadilah sosok terdekat yang dapat memahami perasaan anak!

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Anak Bermain di Rumah, Jangan Lalai!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

1. Mengasah kreativitas dan imajinasinya selagi bermain

Meskipun masih dalam usia dini, si Kecil juga bisa merasa malu untuk mengeluarkan apa yang ia imajinasikan. Dengan membiarkannya main sendiri, maka si Kecil bisa bebas bereksplorasi dan mengolah imajinasi yang ia punya dengan mainannya.

2. Memberi kesempatan pada si Kecil untuk belajar mandiri

Saat ingin mengajarkan si Kecil untuk belajar mandiri, Mamy dan Papy bisa melatihnya dari membiarkan ia untuk main sendiri. Ia akan mencoba untuk melakukan segala hal yang ia perlukan seorang diri dengan usahanya. Meskipun begitu, tetap pantau dan lihat apa yang akan ia lakukan dengan benda-benda disekitarnya.

3. Melatih si Kecil untuk merasa pada dirinya sendiri

Dengan membiarkan si Kecil bermain seorang diri, maka bisa melatih si Kecil untuk belajar memahami dan mengetahui apa yang dirinya inginkan. Si Kecil juga bisa belajar untuk menenangkan diri dan mencari cara untuk membuat dirinya sendiri merasa nyaman.

4. Mengajarkan si Kecil agar lebih percaya diri

Saat si Kecil bermain sendirian, ia akan memiliki kesempatan untuk melakukan segala hal seorang diri dan dengan caranya sendiri. Saat ia melakukan kesalahan dan menemukan caranya sendiri hingga berhasil, maka akan mengasah rasa percaya akan kemampuannya sendiri.

Nah itu dia Mamy manfaatnya. Mungkin Mamy bisa sisihkan waktu saat ia bermain untuk dirinya sendiri. Biarkan ia belajar untuk memahami dan mengenal dirinya sendiri pula.

Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat yaa..

Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.

• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID

• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan

Menemani anak bermain memang dapat mempererat hubungan antara orang tua dengan anak. Namun, tahukah Bunda? Ternyata saat anak bermain sendiri, ada banyak manfaat yang juga bisa ia dapatkan, lho! Penasaran? Simak penjelasannya di artikel ini.

Ketika Si Kecil bermain sendiri, banyak pelajaran berharga yang bisa ia dapatkan. Bermain sendiri akan membantu anak menjadi lebih mandiri, melatih kemampuan sosialnya dalam kelompok, serta membantunya mengatasi stres.

Membangun Imajinasi

Anak-anak memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Hanya saja imajinasi tersebut belum terasah atau terealisasikan dengan baik. Membiarkan anak bermain sendiri memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata. Tentu ini akan membantu ibu untuk meningkatkan kreativitas anak.

Contohnya saja saat sang anak bermain boneka. Ia mungkin akan berperan sebagai teman, ibu, atau orang terdekat dari si boneka. Bahkan, anak-anak sering memerankan profesi orangtua, seperti polisi, dokter, atau guru. Lambat laun, hal-hal sederhana seperti ini akan membantu dirinya untuk mengenali diri sendiri, bakat, hingga kesukaan dan mimpi-mimpinya yang mungkin bertahan hingga dewasa nanti.